Nasihat

Jalan Untuk Meraih Ilmu

Setiap hal yang dicari manusia pasti mempunyai jalan untuk mencapainya. Maka barang siapa menempuh jalan yang benar untuk meraih apa yang dicarinya, pasti ia akan menggapainya. Dan barang siapa menyimpang dari jalan tersebut, maka ia tidak akan memperoleh apa yang dicarinya. Begitu juga ilmu. Setiap ilmu mempunyai jalan yang dapat ditempuh. Barangsiapa yang salah jalan maka ia tidak akan memperolah apa yang dicarinya. Boleh jadi ia mendapat faidah, tetapi hanya sedikit padahal telah susah payah menggapainya.Read More »Jalan Untuk Meraih Ilmu

Mengarungi Dzulhijjah (2) : Hari ‘Arafah, Momen Istimewa di Bulan Dzulhijjah

Jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari ‘arafah adalah hari yang istimewa bagi kaum muslimin umumnya dan jema’ah haji khususnya. Hari ‘arafah adalah momen berkumpulnya jema’ah haji. Mereka memohon rahmat Allah, berlindung dari adzab-Nya, dan meminta karunia-Nya di padang ‘arafah.

Padang ‘arafah dan padang mahsyar

Hari yang mengingatkan seorang muslim akan momen yang jauh lebih dahsyat, yakni berkumpulnya seluruh manusia dari generasi awal sampai manusia terakhir yang hidup di dunia di padang mahsyar. Berkumpul untuk menunggu keputusan Allah, menunggu untuk digiring ke tempat kembalinya masing-masing, apakah ke surga atau neraka.

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ (49) لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ

“Katakanlah : Sesungguhnya manusia dari generasi awal sampai akhir, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal” (QS. Al Waqi’ah : 49-50)Read More »Mengarungi Dzulhijjah (2) : Hari ‘Arafah, Momen Istimewa di Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah

Mengarungi Dzulhijjah (1) : Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya hari-hari pada bulan Dzulhijjah adalah rangkaian hari yang paling utama di sisi Allah.

Dalam Shahih Bukhari, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».

Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun” (HR. Bukhari no. 969, Abu Dawud no. 2438, Tirmidzi no. 757, dan lain-lain)

Rangkaian hari ini telah Allah sebutkan dalam sumpah-Nya di dalam Al Qur’an dengan firman-Nya,

وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2(

Demi fajar. Demi malam yang sepuluh” (QS. Al Fajr : 1-2)[1]Read More »Mengarungi Dzulhijjah (1) : Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Fokus Mempelajari Al Qur’an dan Sunnah

Sesungguhnya setiap ilmu yang bermanfaat kembalinya adalah kepada firman Allah dan sabda Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan ilmu-ilmu lainnya, maka ada dua kemungkinan : (1) ilmu tersebut pelayan bagi Al Qur’an dan As Sunnah, maka ilmu tersebut dipelajari selama membantu untuk memahami keduanya, atau (2) ilmu yang asing dari Al Qur’an dan As Sunnah, maka tidak mengapa jika tidak mengetahuinya.Read More »Fokus Mempelajari Al Qur’an dan Sunnah

Permata Yang Tidak Akan Pernah Pudar

Semua orang berkeinginan hidup bahagia di dunia dan di akhirat, tapi apakah mereka sudah mengetahui apa yang bisa membuat mereka hidup bahagia di dunia dan di akhirat? Apakah juga mereka sudah mempunyai standar yang bisa mereka jadikan patokan untuk mendapat predikat hidup di dunia dan akhirat dengan bahagia?

Benar sekali, Al Qur’an adalah jawabannya, Al Qur’an merupakan kalamullah yang dimudahkan oleh-Nya agar bisa dipelajari dan dihafalkan oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia. Maka sungguh benar firman Allah Ta’ala (yang artinya), “dan sungguh telah kami mudahkan Al Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al Qamar : 17).

Waktu adalah emas[1]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Tidak bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara : tentang umurnya untuk apa ia dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia infakkan, serta tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan dari ilmunya” (Shohih Targhib wa Tarhib no 127).Read More »Permata Yang Tidak Akan Pernah Pudar

Membersihkan Hati dan Niat dalam Menuntut Ilmu

Kedudukan seseorang terhadap ilmu sangat ditentukan oleh seberapa besar pengagungan dan pemuliaan hatinya terhadap ilmu. Seseorang yang hatinya penuh dengan penghormatan terhadap ilmu maka ia pantas menjadi tempat bagi ilmu. Sebaliknya, barangsiapa yang tidak memuliakan ilmu, niscaya ilmu tidak akan dapat membuatnya mulia.

Di antara bentuk mengagungkan ilmu adalah dengan cara membersihkan hati dan niat dalam mencari, mengamalkan, dan mengajarkannya.

1. Membersihkan hati sebagai wadah ilmu

Hati merupakan wadah ilmu. Semakin bersih hati seseorang, maka akan semakin mudah baginya untuk menerima ilmu. Barangsiapa yang ingin memperoleh ilmu, hendaklah ia memperbagus batinnya dan membersihkan hatinya dari berbagai penyakit hati. Karena ilmu itu ibarat permata yang lembut, yang tidak pantas dimiliki kecuali oleh hati yang bersih.Read More »Membersihkan Hati dan Niat dalam Menuntut Ilmu

Belajar Ilmu Agama Secara Ta’shily

Saudaraku, kita telah mengetahui bersama tentang pentingnya “tafaqquh fid diin“. Terlebih lagi di zaman sekarang, ilmu agama semakin sedikit orang yang mempelajarinya, sehingga yang banyak adalah orang-orang jahil namun mengaku berilmu. Ilmu pulalah yang akan melindungi kita dari badai fitnah yang terus melanda.

Tidak diragukan lagi bahwa menuntut ilmu syar’i merupakan amal yang sangat mulia, bahkan ganjaran bagi orang yang menuntut menuntut ilmu samai halnya dengan orang yang pergi berjihad di jalan Allah sampai ia kembali. Namun perbuatan yang mulia ini, jika tidak diiringi dengan metode belajar yang benar justru akan menjadi tidak teratur dan semrawut, serta hasil yang didapat pun tidak akan maksimal. Maka dari itu sangat penting bagi setiap penuntut ilmu untuk memperhatikan bagaimanakah cara belajar yang semestinya ditempuh.Read More »Belajar Ilmu Agama Secara Ta’shily

Bulan yang Indah untuk Meraih Jannah dengan Akhlaqul Karimah

Tak terasa, kita telah menginjakkan kaki kita bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, penuh rahmat, penuh ampunan, musim kebaikan, musim penggandaan ganjaran, dibukakan pintu-pintu kebaikan. Bulan diturunkannya Al-Qur’an yang didalamnya petunjuk sebagai penerang bagi kehidupan manusia.

( إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين )

Dari abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihis salam bersabda : “Ketika datang Ramadhan, dibukalah pintu surga dan ditutuplah pintu neraka dan dibelenggulah Syaithon.”

Saudaraku,,, bertemunya kita dengan Ramadhan merupakan suatu nikmat yang amat besar. Dengan bulan ini, kita dapat kembali kepada Allah ta’ala dari perbuatan hina menuju perbuatan mulia, dari lalai kepada mengingat-Nya, dari jauh dari-Nya kepada dekat dengan-Nya. Telah berlalu masa,,perputaran antara siang dan malam, sudahkah kita merenungkan betapa mulianya sebuah waktu. Allah ta’ala berfirman :

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.” [QS. Al-Imran : 190]Read More »Bulan yang Indah untuk Meraih Jannah dengan Akhlaqul Karimah