Prioritas Dakwah

Permata Yang Tidak Akan Pernah Pudar

Semua orang berkeinginan hidup bahagia di dunia dan di akhirat, tapi apakah mereka sudah mengetahui apa yang bisa membuat mereka hidup bahagia di dunia dan di akhirat? Apakah juga mereka sudah mempunyai standar yang bisa mereka jadikan patokan untuk mendapat predikat hidup di dunia dan akhirat dengan bahagia?

Benar sekali, Al Qur’an adalah jawabannya, Al Qur’an merupakan kalamullah yang dimudahkan oleh-Nya agar bisa dipelajari dan dihafalkan oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia. Maka sungguh benar firman Allah Ta’ala (yang artinya), “dan sungguh telah kami mudahkan Al Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS. Al Qamar : 17).

Waktu adalah emas[1]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Tidak bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya tentang empat perkara : tentang umurnya untuk apa ia dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia infakkan, serta tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan dari ilmunya” (Shohih Targhib wa Tarhib no 127).Read More »Permata Yang Tidak Akan Pernah Pudar

Kaidah : Semua Nama Allah Itu Husnaa

Bismillaahirrohmanirrohiim.

Allohumma sholli wasallim ‘alaa nabiyyina muhammad wa ‘alaa alii muhammad.

Qowaa’idu fii asmaa-illaah ta’alaa

Kaidah dalam memahami nama-nama Allaah Ta’ala.

Di dalam kaidah ini, ada 7 poin/kaidah.

Kaidah pertama :

“Nama-nama Allaah Ta’ala semuanya adalah husna (paling baik).”

Dalilnya, yakni Quran Surat Al-A’raaf ayat 180

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang melakukan penyimpangan terhadap nama-nama-Nya. Kelak mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Dalil-dalil lainnya, yakni

Quran Surat Al-Hasyr ayat 24 :

هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Quran Surat Thoha ayat 8 :

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ

“Dialah Allah, tidak ada Dzat yang berhak disembah melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik)”

Quran Surat Al-Isra’ ayat 110 :

قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا

Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu“”

Timbul pertanyaan,

Dari segi mana nama-nama Allaah Ta’ala menunjukkan ‘husna’?Read More »Kaidah : Semua Nama Allah Itu Husnaa

Manhaj Dakwah ila Allah

Oleh: Syaikh Dr. Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika mengutus Mu’adz ke negeri Yaman, “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari kalangan Ahli Kitab. Maka hendaknya dakwah pertama yang kau sampaikan kepada mereka adalah syahadat laa ilaaha illallaah –dalam riwayat lain disebutkan : supaya mereka mentauhidkan Allah- kemudian apabila mereka sudah menaatimu untuk melakukan itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Kemudian apabila mereka telah menaatimu untuk itu maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan shadaqah (zakat) kepada mereka yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada orang-orang miskin di antara mereka. Kemudian apabila mereka menaatimu untuk itu maka jauhilah harta-harta mereka yang paling berharga. Berhati-hatilah dari do’anya orang yang terzhalimi, karena sesungguhnya tidak ada penghalang antara do’anya dengan Allah.” (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Ibnu Majah, Ad Darimi dan Ahmad)

Read More »Manhaj Dakwah ila Allah