Fokus Mempelajari Al Qur’an dan Sunnah

Sesungguhnya setiap ilmu yang bermanfaat kembalinya adalah kepada firman Allah dan sabda Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan ilmu-ilmu lainnya, maka ada dua kemungkinan : (1) ilmu tersebut pelayan bagi Al Qur’an dan As Sunnah, maka ilmu tersebut dipelajari selama membantu untuk memahami keduanya, atau (2) ilmu yang asing dari Al Qur’an dan As Sunnah, maka tidak mengapa jika tidak mengetahuinya.

Betapa bagusnya perkataan ‘Iyadh Al Yahshubiy dalam kitabnya “Al Ilmaa” :

العلم في أصلين لا يعدوهما

إلا المضل عن الطريق اللاحب

علم الكتاب و علم الأثار التي

قد أسندت عن تابع عن صاحب

        Ilmu itu terdapat dalam dua hal, tidak ada yang berpaling dari keduanya
Kecuali menyesatkan dari jalan yang terang

Dua hal tersebut adalah ilmu kitab (Al Qur’an-ed) dan ilmu atsar (As Sunnah-ed)
Yang diriwayatkan dari tabi’in dari shahabat

Dan ilmu ini sebenarnya adalah ilmu para salaf –semoga Allah merahmati mereka–. Kemudian muncul banyak perkataan dalam hal yang tidak bermanfaat pada masa setelah mereka. Maka, ilmu pada masa salaf lebih banyak, sedangkan ucapan kosong pada masa setelah mereka lebih banyak.

Hammad bin Zaid berkata, “Aku berkata kepada Ayyub As Sikhtiyani : ‘Lebih banyak ilmu pada masa ini atau pada masa lampau?’. Ia menjawab, “Perkataan pada masa sekarang lebih banyak, sedangkan ilmu pada masa yang telah berlalu lebih banyak”.

Diterjemahkan dari Khulashah Ta’zhim Al ‘Ilmi karya Syaikh Shalih Al ‘Ushaimi

Ditulis oleh :

Adib Priatama

Santri Ma’had Al ‘Ilmi TA 1434/1435

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *