Skip to content

Pegang dan Gigitlah Sunnah Nabi! (1)

MAKNA SUNNAH

Sunnah secara bahasa artinya thoriqoh (jalan). Para ulama bahasa berselisih, apakah sunnah yang dimaksud secara bahasa hanya jalan yang baik, ataukah mencakup jalan yang baik dan juga jalan yang buruk?

Pendapat yang benar bahwasanya sunnah secara bahasa mencakup jalan yang baik maupun jalan yang buruk. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ

“Barangsiapa yang mencontohkan sunnah yang baik di dalam Islam, maka dia mendapat pahala ditambah pahala orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajarkan sunnah yang buruk maka dia mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi dosa mereka (HR Muslim)

Adapun sunnah secara istilah memiliki beberapa makna sebagai berikut

Pertama, sunnah menurut ulama ahli hadits, ialah segala yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, serta gambaran sifat beliau baik sifat khalqiyyah (jasmani) maupun sifat khuluqiyyah (akhlak) dan sejarah hidup beliau, baik sebelum atau sesudah beliau diutus.

Kedua, sunnah menurut ulama ilmu ushul, ialah segala riwayat yang dinukil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak disebutkan dalam Al Qur’an, baik sebagai penjelasan terhadap ayat Al Qur’an ataupun tidak.

Ketiga, sunnah menurut ulama ahli fiqih, ialah suatu perkara yang tidak wajib. Dikatakan : “ini hukumnya sunnah”, maksudnya perkara ini tidak wajib, tidak haram, dan tidak pula makruh.

Adapun sunnah dalam pembahasan kali ini adalah sunnah yang maknanya lebih luas dari ketiga makna tersebut. Ini merupakan definisi para ulama salaf bahwa sunnah ialah bersesuaian (selaras) dengan Al Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan selaras dengan para sahabat baik dalam perkara keyakinan atau ibadah, dan lawannya sunnah adalah bid’ah.

Seseorang dikatakan berada di atas sunnah, apabila amalannya sesuai  dengan Al-Quran dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

PERINTAH MENGIKUTI SUNNAH

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ، تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ

Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah; mendengar dan taat (kepada penguasa kaum muslimin), walaupun (ia) seorang budak Habsyi. Karena sesungguhnya barangsiapa yang hidup setelahku, ia akan melihat perselisihan yang banyak; maka kalian wajib berpegang kepada sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru (dalam agama), karena semua perkara baru (dalam agama) adalah bid’ah, dan semua bid’ah merupakan kesesatan” (HR Abu Dawud. Dinilai shahih oleh Al Albani)

Bersambung, insya Allah…

Ditulis oleh :

Warto

Santri Ma’had Al ‘Ilmi tahun ajaran 1434/1435

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *