belajar Islam

Belajar Ilmu Agama Secara Ta’shily

Saudaraku, kita telah mengetahui bersama tentang pentingnya “tafaqquh fid diin“. Terlebih lagi di zaman sekarang, ilmu agama semakin sedikit orang yang mempelajarinya, sehingga yang banyak adalah orang-orang jahil namun mengaku berilmu. Ilmu pulalah yang akan melindungi kita dari badai fitnah yang terus melanda.

Tidak diragukan lagi bahwa menuntut ilmu syar’i merupakan amal yang sangat mulia, bahkan ganjaran bagi orang yang menuntut menuntut ilmu samai halnya dengan orang yang pergi berjihad di jalan Allah sampai ia kembali. Namun perbuatan yang mulia ini, jika tidak diiringi dengan metode belajar yang benar justru akan menjadi tidak teratur dan semrawut, serta hasil yang didapat pun tidak akan maksimal. Maka dari itu sangat penting bagi setiap penuntut ilmu untuk memperhatikan bagaimanakah cara belajar yang semestinya ditempuh.Read More »Belajar Ilmu Agama Secara Ta’shily

Perselisihan Ulama’ tentang Hukum Asal Perintah

Jika tidak ada qorinah (pertanda, berupa dalil lainnya) yang menunjukkan wajib atau anjuran (sunnah) sesuatu yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya, apakah perintah tersebut menunjukkan wajib untuk dilakukan? Atau dengan kata lain, apakah hukum asal dari sebuah perintah?

Ulama’ berselisih pendapat mengenai jawabannya, setidaknya ada 3 pendapat dalam hal ini:

Pendapat pertama mengatakan bahwasanya seluruh perintah yang tidak ada qorinah (pertanda) yang menunjukkan hal tersebut apakah wajib atau hanya anjuran maka perintah tersebut adalah perintah wajib, sehingga seseorang akan berdosa jika tidak melakukan perintah tersebut. Atau dengan kata lain, para Ulama’ yang berpendapat dengan pendapat ini memiliki kaidah : hukum asal dari sebuah perintah adalah mutlak wajib, kecuali ada qorinah yang menunjukkan hal tersebut adalah anjuran.

Diantara alasan Ulama’ yang berpendapat dengan pendapat pertama ini adalah firman Allah pada Surat An Nur ayat ke 63 :

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa azab yang pedih.”Read More »Perselisihan Ulama’ tentang Hukum Asal Perintah

Mengenal Hadits Shahih dan Hadits Hasan

Dasar Agama islam yang mulia ini adalah AlQur’an dan Hadist nabi sholallahu ‘alaihi wasallam. Artinya, segala bentuk keyakinan, amalan dan perbuatan seorang manusia haruslah mencocoki apa yang terdapat dalam AlQur’an dan Hadist nabi sholallahu ‘alaihi wasallam. Menurut sisi kuat-lemahnya, maka hadist dibagi menjadi 2 yaitu hadist yang diterima sebagai hujjah (hadist shahih dan hadist hasan) serta hadist yang ditolak/tidak bisa dijadikan hujjah (hadist dhoif dan teman-temannya).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

لا يجوز أن يعتمد فى الشريعة على الأحاديث الضعيفة التى ليست صحيحة ولا حسنة

“Syari’at ini tidak boleh bertopang pada hadits-hadits lemah yang tidak berkategori shahih dan hasan.” (Majmu’ al-Fatawa 1/250).Read More »Mengenal Hadits Shahih dan Hadits Hasan

Tanya Jawab Akidah (bagian 01)

Diterjemahkan oleh Ustadz Marwan –hafizhahullah– dari A’lamus Sunnah karya Hafizh al-Hakami –rahimahullah

Kewajiban pertama bagi seorang hamba

Soal -1: Kewajiban apakah yang pertama bagi seorang hamba?

Jawab: Kewajiban pertama bagi seorang hamba adalah mengetahui perkara yang menjadi  penyebab Allah menciptakan manusia, mengambil perjanjian dari mereka, yang menjadi penyebab Allah mengutus para rasulNya, menurunkan kitab-kitabNya, yang menjadi penyebab Allah menciptakan dunia dan akhirat, surga dan neraka, neraka al-haaqqah dan al-waaqi’ah, dipancangkannya timbangan amalan, dihamparkannya lembaran-lembaran amalan, yang menjadi penentu celaka atau bahagianya seorang hamba, demikian pula pembagian nur kepada seorang hamba. Barang siapa yang tidak diberi oleh Allah cahaya niscaya dia tidak akan mendapatkan cahaya.

Read More »Tanya Jawab Akidah (bagian 01)